SENJA DI PUNCAK GUNUNG PANGRANGO

Senja yang memerah,menaburkan rona jingga,yang mengelus seluruh punggung gunung.memberi isyarat pulang ,pada sekawanan burung,untuk kembali menuju sarang.

Seribu kupu-kupu pun , serentak berhenti menari,lalu beringsut ,melepas kepak,mengucap salam pada awan, untuk segera bergegas ,menutup lembaran kisah hari ini .

Namun ...,aku baru saja menjejakkan kaki di puncak ini .
untuk memulai sebuah istirah,mengekalkan resah,yang tak jua mampu di halau pergi !Oleh angin yang menggulung sekalipun .

Mencoba menitipkan pegal punggung,pada sebuah batang pohon akasia ,yang telah renta.Pandanganku lahap menatap lipatan mega yang berarak mengejar ekor matahari ,yang hampir tenggelam di telan kepongahan malam .

"Gila !!" , mengapa wajahmu muncul disana !?.Dihiasi senyum sederhana , serta ekpresi wajah yang lembut , dimana aku
selalu bermimpi untuk dapat abadi menyelam dikedalaman kesahajaannya .

" Ahh !" , mengapa engkau tak juga lelah,memasang seribu jaring rindu ,bahkan hingga ke puncak Pangrango !!,
dimana aku berharap , dapat mengubur seluruh cerita indah tentangmu
Cerita ini sudah berakhir !,karena  derai air mata pun tak jua mampu mencegahnya  untuk bisa kembali.Kita hanya bisa memunguti serpihan-serpihan kisah indah yang tersisa , sebagai kenangan yang menegaskan bahwa kita memang pernah ada dan saling menjaga.

Disini ... di puncak Pangrango ,berilah  kesempatan padaku , untuk bercengkrama dengan gundah ,Biarlah keheningan ...membasuh setiap keluh dan Gelapnya malam ,menutup mata batinku ,untuk dapat sesaat
merasakan ...bahwa engkau memang telah pergi dari hatiku .